Pages

Minggu, 17 Oktober 2010

Hakekat Keturunan

Dari buku "The Prophet" karya sang maestro legendaris Kahlil Gibran, saya mengutip tentang hakikat dari keturunan. Yang mana hal ini seringkali terlupakan oleh sebagian besar orang tua dalam hal mendidik anak – anaknya. Mungkin bait – bait ini bisa dijadikan renungan bagi para orang tua, sekaligus kita sebagai anak agar mengerti dan bisa dijadikan panutan untuk ke depannya.

Seorang ibu dengan bayi dalam dekapan, datang mengajukan sebuah pertanyaan :
Tuturkanlah pada kami tentang hakikat keturunan.
Maka Sang Nabi menjawab, Anakmu bukan milikmu, mereka putra bidadeari Tuhan yang kangen pada diri sendiri.
Mereka lahir lewat dirimu, akan tetapi tidak darimu. Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu.

Curahkan pada mereka kasih sayangmu, tapi hendaknya jangan doktrinkan bentuk pikiranmu. Sebab pada diri mereka ada semesta pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwa dan pikirannya. Sebab jiwa dan pikiran mereka ialah penghuni masa depan, yang tiada dapat kau kunjungi, sekalipun dalam impian.

Engkau boleh ingin menyerupai mereka, akan tetapi jangan membuat mereka menyerupaimu.
Sebab roda kehidupan tak pernah berjalan mundur, dan tak ada yang akan tinggal bersama hari kemarin.

Engkaulah busur, dan anakmu ialah anak – anak panah yang meluncur. Mata Sang Pemanah maha tahu segala sasaran bidik, Dia hanya merentangmu dengan kekuasaanNya, hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.

Meluncurlah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah, sebab ia mengasihi anak panah yang melesat ibarat kilat, sebagaimana pula dikasihiNya busur yang lentur dan kuat.

semoga kita semua mampu meresapi makna dari setiap kata yang tertulis di atas, karena walau bagaimanapun tidak akan ada yang dapat mengalahkan kedekatan hubungan darah antara orang tua dan anak. bagi orang tua yang selalu menuntut lebih, maka sadarilah bahwa anak hanyalah titipan. hanya Dia lah yang berhak menjadikan seperti apa malaikat - malaikat kecil yang diturunkanNya di dunia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

love network

love network
love for all