Pages

Kamis, 27 Januari 2011

Ingin Makmur? ‘Tinggalkan’ Masjid!!

Sudah setengah abad lebih usia republik kita tercinta ini. Namun, kesejahteraan rakyat yang menjadi cita – cita bangsa ini sampai sekarang belum bisa terwujud sepenuhnya. Sebagaimana kita ketahui kemakmuran hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang saja. Sedangkan sebagian besar lainnya masih harus berkutat dengan kemiskinan dan kebodohan.

Sesungguhnya apa yang salah dari negeri ini? Bukankah negeri kita tercinta ini sudah sangat kaya dengan sumber daya alam? Belum lagi budaya kita yang beragam merupakan hal istimewa yang tidak bisa ditemukan di negara lain. Selain itu, kita juga masih mempunyai modal yang sangat kuat untuk mewujudkan kemakmuran. Modal itu tak lain adalah 90% lebih penduduk Indonesia adalah muslim! Umat yang telah dijanjikan kemenangan dunia akhirat oleh Allah SWT dan dibekali dengan dua senjata paling mutakhir sepanjang jaman : Al-Qur’an dan Hadist.

Dengan jumlah orang Islam yang sedemikian banyak, tidak sepatutnya Indonesia menyandang status sebagai negara dunia ketiga. Bukankah Nabi SAW pernah bersabda “Tidak akan bisa dikalahkan 12.000 pasukan muslim”. Lalu apa yang salah dengan ratusan juta muslimin di Indonesia?

Jawabannya bukan terletak pada kurang taatnya umat muslimin di Indonesia. Karena telah begitu banyak Masjid, surau, taman pendidikan Al-Qur’an (TPA), dan sekolah – sekolah islam lainnya bertebaran di hampir seluruh pelosok tanah air. Di dalamnya orang – orang Islam sholat, mengaji, menghafal kitab suci, dll. Namun, cukupkah hanya dengan sholat, mengaji, dan menghafal kitab suci kita bisa memakmurkan negara? Jawabannya adalah TIDAK!

Kesalahan terbesar umat Islam, khususnya para aktivis dakwah, saat ini adalah menganut dogma bahwa Islam itu hanya ada di dalam masjid. Selama ini orang – orang yang dianggap tahu agama mengadakan kajian, ceramah, dan diskusi di dalam masjid. Memang benar sebagai umat Islam kita diwajibkan untuk ikut serta dalam memakmurkan masjid, namun selain itu kita juga diwajibkan untuk begerak mengubah nasib bangsa kita menjadi bangsa yang makmur, termasuk didalamnya terdapat juga orang – orang nonmuslim. Untuk itulah, sudah saatnya kita keluar masjid dan mulai menunaikan kewajiban berdakwah kita. Karena di luar sana sangat banyak saudara – saudara kita yang masih tersesat.

Mengutuk dan menghakimi secara sepihak orang – orang yang ada di tempat prostitusi, pusat perjudian, dan tempat – tempat maksiat lainnya adalah tindakan salah kaprah yang seringkali dilakukan oleh golongan fundamentalis. Karena justru mereka itulah yang sedang membutuhkan kasih sayang kita. Dan sudah kewajiban kita untuk menunjukkan keindahan jalan Allah kepada mereka. Jika sudah begitu, akan semakin banyak saudara – saudara kita yang bergabung dengan barisan untuk mewujudkan kemakmur bersama yang kita impi - impikan.

Selain itu, anak – anak muda yang sebagian besar berada dalam pengaruh gaya hidup hedon ala barat adalah yang harus menjadi perhatian kita. Karena pemuda – pemuda lah yang nantinya akan menjadi tulang punggung pergerakan kita menuju kemakmuran. Maka dari itu sudah selayaknya kita melakukan upaya – upaya persuasif dan penuh kasih sayang kepada mereka untuk ikut serta memikirkan masalah umat. Kita tunjukkan pada para pemuda, yang merupakan aset paling bagi bangsa ini, kewajiban seorang muslim untuk ikut serta dalam upaya memakmurkan negeri tercinta ini.

Hal – hal tersebut harus dilakukan karena masih sangat sedikit sekarang ini umat muslim yang tersadar dan peduli akan kesejahteraan rakyat. Tentunya tindakan ini harus dilakukan dengan penuh kasih sayang dan dengan menunjukkan sisi indah Islam. Bukan dengan cara kekerasan dan penghakiman secara sepihak. Karena realitanya, sebagian besar dari orang Islam di negeri kita ini tengah terbuai dengan keindahan jalan pikir masing – masing yang dipenuhi dengan materialisme, hedonisme, dan kapitalisme yang menyesatkan.
Jadi, marilah saudara – saudara seperjuanganku semua untuk melepas pikiran – pikiran kolot kita. Mari kita ‘tinggalkan’ masjid untuk mengajak saudara-saudara yang lain masuk ke dalam barisan perjuangan yang penuh dengan rasa toleransi, tentunya untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran SELURUH rakyat Indonesia. Amiin Ya Rabbal Alamiin.
Wallahualam bi-shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

love network

love network
love for all